Kehadiran Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) diprediksi akan memberikan terobosan dan perubahan dalam berbagai sektor/sektor antara lain : Psikologi, ekonomi, Pertanian, Komunikasi, Pemdidikan dan masih banyak yang lain. Sektor ekonomi kreatif di Indonesia tidak terkecuali. Permasalahannya adalah bahwa cukup banyak pelaku industri kreatif menyesali kehadiran Kecerdasan Buatan.
Meskipun dilaporkan bahwa perkembangan Kecerdasan Buatan dapat memiliki banyak dampak positif, cukup banyak orang berpikir bahwa efek teknologi kecerdasan buatan akan merugikan sektor ekonomi kreatif karena berisiko menggantikan karya kreatif manusia dalam menciptakan karya.
Jadi, apakah benar perkembangan teknologi dan kehadiran Kecerdasan Buatan akan “menghancurkan” industri kreatif di Indonesia? Atau, bisakah teknologi AI memberikan peluang menguntungkan bagi para pelaku industri kreatif?
Kolaborasi dengan Kecerdasan Buatan
Perkembangan teknologi dan kehadiran kecerdasan buatan tidak selalu “menghancurkan” pelaku industri kreatif. Informasi AI tidak bisa diterima begitu saja sebagai sumber utama. Kecerdasan Buatan mengekstrak semua informasi dari berbagai sumber, baik yang terpercaya maupun yang tidak terpercaya.
Baca Juga : Wesleyan University 10-11 November 2023 – Artificial Intelligence atau Kesadaran Buatan?
Selain itu, kreativitas AI lebih terbatas dibandingkan dengan kreativitas manusia. Alasannya adalah bahwa AI tidak memiliki kebebasan eksplorasi dan pemikiran konseptual yang sama dengan manusia dalam menciptakan ide-ide baru.
Ini berarti bahwa AI akan memberikan banyak peluang untuk menciptakan produk kreatif jika digunakan dan diterapkan dengan bijak. Selain itu, AI dan kecerdasan manusia cukup berbeda.
Kehadiran AI dipercayai akan mengubah lanskap industri menjadi lebih inklusif. Salah satu alasan adalah bahwa kecerdasan buatan dapat mendemokratisasi industri kreatif, memberikan peluang yang lebih luas bagi semua lapisan masyarakat untuk menciptakan produk yang imajinatif, artistik, inovatif, dan bernilai tinggi.
Baca Juga : Mengawali Karier di Bidang Kecerdasan Buatan (AI) pada Tahun 2024: Panduan Lengkap
Salah satu contohnya adalah penggunaan AI dalam subsektor film. Alih-alih “mengganggu,” AI dapat membantu menyederhanakan proses produksi film. Kecerdasan buatan berperan dalam menciptakan efek visual, animasi, dan karakter digital yang realistis dan menakjubkan.
Lebih menakjubkan lagi, menurut Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia 2023/2024, AI berperan dalam setiap rantai industri film. Mulai dari pemilihan aktor, komposisi musik, pengeditan film hingga tahap promosi film. Dengan uniknya, AI juga dapat digunakan untuk memperkirakan nilai box office sebuah film berdasarkan aktor yang memainkan peran utama.
Peran AI dalam Subsektor Desain Produk
Meskipun bermanfaat, kecerdasan buatan dianggap sebagai ancaman bagi desainer grafis yang berperan dalam komunikasi visual dan subsektor desain produk. Namun, anggapan ini tidak sepenuhnya benar.
Seperti yang kita tahu, desain produk adalah proses menciptakan produk yang menggabungkan elemen fungsional dengan estetika untuk menambah nilai. Itulah mengapa subsektor desain produk sangat penting dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan bisnis.
Berita baiknya adalah bahwa kehadiran AI dapat digunakan untuk mengotomatisasi sebagian besar proses produksi dalam sektor industri kreatif, termasuk di subsektor desain produk. Paling tidak, kehadiran kecerdasan buatan dapat membantu desainer produk bekerja lebih cepat dan menghemat waktu sehingga AI dapat meningkatkan produktivitas kerja.
Selain itu, teknologi AI dapat membantu pelaku ekonomi kreatif menciptakan desain produk inovatif. Hal ini terjadi karena sifat AI yang dapat menciptakan model simulasi untuk memprediksi respons konsumen terhadap produk yang akan diluncurkan.
Namun, para pelaku industri kreatif seharusnya tidak bersantai dan menurunkan kewaspadaan. Meskipun Anda telah mendapatkan bantuan, Anda harus terus mengembangkan ide-ide baru dan inovatif untuk menciptakan desain produk yang kompetitif dan sesuai sasaran.
Jadi, apakah Anda siap untuk berkolaborasi dengan kecerdasan buatan?
Foto : Free photo ai chip artificial intelligence, future technology innovation Sumber : https://www.freepik.com